kecukupan gizi anak
mempengaruhi
pertumbuhan dan kinerja otak anak
pertumbuhan dan kinerja otak anak
Pada golongan usia ini gigi anak sudah mulai tanggal dan berganti gigi permanen, anak sudah mulai aktif dalam memilih makanan yang disukainya atau menjadi konsumen aktif.
Berbeda dengan usia sebelumnya yang masih tergantung pada orang tua, anak pada usia ini biasanya sudah mulai suka jajan/mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan rendah serat, sehingga rentan terserang obesitas, terlebih lagi jika tidak diimbangi dengan aktifitas fisik seperti olahraga dan cenderung banyak duduk dan bermain game dan menonton TV.
Namun umumnya anak pada usia ini banyak melakukan aktifitas jasmani sehingga membutuhkan energi tinggi. Kebutuhan energi pada usia ini lebih tinggi dari sebelumnya karena pertumbuhan fisik relatif cepat terutama penambahan tinggi badan.
Konsumsi jus pada usia ini sangat baik guna mengimbangi aktifitas yang meningkat. Jus buah dan sayuran dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang sangat mendukung proses pertumbuhan jasmani.
Sebelum melakukan kegiatan, anak perlu sarapan pagi yang
cukup untuk menghindari hipoglekemia serta meningkatkan daya ingat dan konsentrasi anak. Anak pada usia
ini juga perlu mempersiapkan berbagai perubahan hormonal yang akan terjadi saat
menjelang dewasa.
Kebutuhan gizi anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan. Anak laki-laki lebih banyak melakukan aktifitas fisik, sehingga membutuhkan energi yang lebih banyak. Selain itu, anak laki-laki akan mengalami perubahan suara dan timbul keinginan untuk tampil lebih dewasa. Peristiwa itu juga membutuhkan nutrisi yang lebih lengkap. Masa ini merupakan masa akhil balik dari pertumbuhan manusia.
Sementara, anak perempuan biasanya sudah mulai haid sehingga membutuhkan protein dan zat besi yang lebih banyak. Anak perempuan yang sudah menstruasi akan mengalami siklus hormonal yang terjadi setiap bulan. Selain zat besi, zat gizi yang banyak dibutuhkan adalah vitamin C yang juga berperan untuk meningkatkan antibodi. Demikian juga vitamin E yang berfungsi untuk memelihara kulit.
Adapun pola hidangan makan sehari-hari yang dianjurkan untuk usia ini adalah makanan seimbang yang terdiri dari bahan berikut :
1. Sumber zat tenaga yang berasal dari karbohidrat dan protein seperti, nasi, roti, mie, bihun, jagung, ubi, singkong, tepung-tepungan, gulan dan minyak.
2. Sumber zat pembangun dari protein seperti, ikan, telur, ayam, daging, susu, kacang-kacangan, tahu dan tempe.
3. Sumber zat pengatur dari mineral dan vitamin seperti sayur-sayuran dan buah-buhan berwarna mencolok.
Hidangan sehari-hari ini juga sudah dianjurkan mulai usia 1 tahun disesuaikan dengan kebutuhan kalori masing-masing tingkatan usia. Jadwal pemberian makanan 3 kali makan utama (pagi, siang,malam) dan dua kali makan selingan (diantara dua kali makan utama).
(Rara)