Bahagia dan merasa bangga
tentunya bila memiliki buah hati yang
cepat bersosialisasi dengan lingkungannya.
Siapa yang tidak
senang dan terharu jika mendapatkan kejutan
cerdas dari buah hatinya? Semua orang takjub dengan si Kecil yang usianya masih dini namun
sudah
menunjukkan sikap
ramah, tidak takut dengan lingkungan sekitar dan mudah menyesuaikan diri dengan
segala kondisi. Rasa
mengharap Ibu untuk memiliki anak seperti itu tentunya sangat besar. Lalu
pertanyaannya mampukah anak ibu memiliki karakter seperi itu?
Untuk bisa menjawab
pertanyaan tersebut, maka ada banyak tanda yang bisa Ibu perhatikan untuk
mengenali karakter si Kecil, termasuk karakter pemalu atau pemberani. Sebagai
contoh, ketika si Kecil diajak berkumpul di acara keluarga dan bertemu dengan
banyak orang, maka bagi si Kecil yang memiliki karakter pemalu biasanya akan
langsung bersembunyi dibalik orang tuanya, atau mungkin langsung meminta gendong karena
merasa tidak nyaman dan seringkali menjadi resah, serta tidak jarang ia
merengek-rengek minta pulang.
Kebalikannya bagi si
Kecil yang pemberani, ia tampak ramah dan dengan percaya diri menjelajahi
ruangan untuk berinteraksi dengan mereka. Ia terlihat senang, mencari
tahu dan berusaha untuk berkenalan dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Perlu ibu
ketahui pada usia 1 – 3
tahun si Kecil sudah mampu meniru dan mengikuti ajaran orang tuanya
karena perkembangan kecerdasannya sudah mulai lebih kompleks dan terarah.
Dengan demikian, orangtua sebaiknya selalu memberikan contoh perilaku yang
tepat dalam pola pengasuhan anak sehingga dapat ditiru oleh buah hati tercinta.
Karakter anak, selain dipengaruhi oleh faktor bawaan anak juga ditentukan
oleh pola asuh orang tua.
Namun, adakah pendekatan yang optimal untuk
meningkatkan perkembangan kecerdasan multipel si Kecil? Tentu ada
dan sebenarnya tidak
sulit,
yang terpenting
adalah ‘asuh, asih dan asah’. Dengan demikian, selain menanamkan pola perilaku
kebiasaan yang sehat melalui pola asuh yang baik sejak kecil, maka
perkembangan kecerdasan multipel ini juga dipengaruhi oleh stimulasi dan yang
terpenting adalah nutrisi yang diterima oleh tubuhnya dan secara tepatnya
adalah otak anak. Dengan asupan nutrisi yang seimbang dengan energi yang
berkecukupan , maka otak si Kecil pun berkembang dan berfungsi dengan optimal
sehingga dapat memproses semua stimulasi yang datang dari sekitarnya.
Oleh karena itu, pastikan si Kecil mendapatkan nutrisi yang seimbang dan
mengandung semua zat yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembangnya secara
optimal.(rara)
Sumber
: ibu
dan balita.com