Gambar 1. Jamu Beras Kencur


VS

 Gambar 2. Ice Cream Jamu

Rabu (7/11) - Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan ini jamu populer dengan sebutan herba atau herbal.
Jamu terbuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya.

Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Tapi terkadang meskipun sudah ditambahkan madu, jamu tetap terasa pahit sehingga membuat masyarakat enggan untuk mengkonsumsinya,padahal jamu sangatlah baik bagi kesehatan.

Lebih lagi pada anak-anak kecil, seringkali anak kecil menganggap bahwa “jamu tidak enak,jamu pahit” padahal sebenarnya banyak sekali khasiat jamu bagi kesehatan. Salah satu contohnya adalah Jamu Beras Kencur. Jamu beras kencur dipercaya berkhasiat untuk menghilangkan pegal-pegal pada tubuh dan sebagai tonikom atau penyegar saat habis bekerja. Dengan membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan terhindar dari pegal-pegal dan linu yang biasa timbul bila bekerja terlalu sering. Selain itu, beras kencur dapat meringankan batuk dan merupakan seduhan yang tepat untuk mencegah terjadinya batuk.

“Seringkali anak “benci” pada jamu,mereka merasa takut pada jamu dan memusuhi jamu karna rasanya yang tidak sesuai ,mereka bilang pahit. Apapun jenisnya , kalau sudah bicara soal jamu , pasti pikiran pertama yang ada di dalam benak mereka adalah “pahit” , dipaksa seperti apapun mereka pasti selalu mencoba untuk “kabur dan menghindar”. Kalau dipaksakan terlalu keras, hal ini tidak baik untuk perkembangan anak, hal ini dapat memicu trauma yang besar pada anak terhadap jamu. Tapi hal ini wajib kita berikan kepada anak saat anak sedang sakit dan membutuhkan suatu pengobatan, pengobatan menggunkan obat-obat resep dari dokter ataupun yang ada di warung-warung baiknya tidak dikenalkan pada anak, lebihnya pada usia balita, karna dampaknya pasti akan terlihat kelak. Tidak baik untuk perkembnagan ginjal dan hati nya.” ungkap bunda yana saat diwawancarai team redaksi Fajar Depok.

Melihat kondisi yang seperti ini, membuat ibu harus ekstra berfikir keras. Butuh ke kreatifitasan lebih dari ibu untuk membuat anak menyukai jamu. Hal ini juga yang dirasakan oleh bunda Aminah dari Organisasi Gerakan Fajar Nusantara, Beliau adalah seorang bunda yang sangat kreatif. Beliau juga merasakan hal yang sama seperti para Bunda lainnya yang bingung akan Anak yang tidak suka pada  jamu,padahal kondisi tubuhnya membutuhkan asupan itu.
Atas dasar pemikiran ini, Bunda Aminah berfikir untuk “mengubah jamu menjadi ice cream”, sungguh kreatif  Bunda Ani ini.

“Anak seringkali memusuhi jamu. Takut pada jamu karna rasanya yang pahit. Hal ini membuat saya berfikir untuk mengolah jamu menjadi Ice Cream. Saya belajar tentang herbal seperti ini juga dari Komunitas HANACARAKA. Jamu sangat baik untuk kesehatan, jamu juga merupakan aset budaya bangsa Nusantara, hal ini harus terus dikembangkan pastinya. Kearifan lokal budaya bangsa Nusantara harus kita pertahankan, seperti inilah salah satu contoh kecilnya. Kembali ke pembahasan jamu, Seperti yang kita tahu juga, Ice Cream merupakan makanan yang biasanya menjadi Favorit para anak-anak.   
     
Pada kesempatan kali ini kami dari Gafatar Jakarta Pusat dapat bekerja sama dengan Universitas Indonesia, tepatnya Fakultas Ilmu Budaya Pengetahuan Budaya yang sedang mengadakan kegiatan yang bertema “Pekan Budaya Jaawa 2012” yang diselenggarakan pada tanggal 6-8 november. Kami diberi kesempatan untuk mengisi acara pada hari ke-2 yang bertema “Demo Pembuatan Ice Cream Jamu” kegiatan hari ini berkaitan dengan kegiatan hari sebelumnya (6/11) yaitu Seminar Jamu : aset Budaya Untuk Pemberdayaan Masayarakat dan Talkshow “Rezeki dari Tradisi dan acara selanjutnya yang akan dilaksanakan besok (8/11)” . ungkap Bunda Yana, Bunda Aminah dan 2 Bunda lainnya yang sedang mempraktekan pembuatan jamu. (RR/REN)
Comments
0 Comments

0 komentar:

 
Top