Dengan tema "Kemandirian dan ketahanan Pangan Menuju Bangsa yang Damai Sejahtera" Pada hari sabtu, 18 Januari 2014, Organisasi Kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara (Orkemas GAFATAR) meresmikan program tersebut di lapangan RRI Cimanggis Depok - Jawa Barat.
Mahful M. Tumanurung secara resmi membuka program tersebut di depan
kurang lebih dua ribu orang pengurus, anggota, kader serta simpatisan GAFATAR.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail,
Letkol. Inf. M. Zamroni, selaku DANDIM 0508, dan utusan Korem 051/Wijayakarta.
Dalam sambutannya,
Mahful M. Tumanurung memaparkan bahwa pada tahun 2004, jumlah keluarga petani
di Indonesia masih 40 juta, tapi kemudian di tahun 2013 jumlah petani hanya
tinggal 26 juta. Artinya, dalam kurun waktu 10 tahun terjadi kekurangan 14 juta
keluarga petani. Jika terus terjadi demikian, dalam 20 tahun yang akan datang
bukan hanya lahan saja yang akan berkurang, tetapi jumlah petani juga akan
terus berkurang, bahkan tidak ada sama sekali. Olehnya itu, kita (GAFATAR)
bertekad untuk menggulirkan secara nyata program ini.
“Hari ini, atas izin
Tuhan Yang Maha Esa kita semua sudah bertekad untuk mensukseskan program
ketahanan dan kemandirian pangan agar kita tidak hanya menjadi anak-anak bangsa
yang tersadarkan dengan kondisi pangan hari ini, tetapi juga menjadi orkemas
yang paling terdepan dalam hal pelopor ketahanan dan kemandirian pangan
Nusantara”, ujarnya penuh semangat meski di tengah kondisi cuaca hujan gerimis.
Selain itu, pada
kesempatan yang sama, Walikota Depok, Nur Mahmudi menghimbau agar sebaiknya
orang Indonesia juga mengkonsumsi pangan selain nasi, dan mengutamakan produksi
pangan lokal (non impor).
“Saya berharap
GAFATAR bisa menunjukkan diri sebagai ormas yang mampu menjadikan orang
Indonesia sehat dan sejahtera melalui program ini”, dalam sambutannya kepada
seluruh peserta.
Selanjutnya,
acara ditutup dengan penanaman bibit singkong, sayur dan buah secara simbolis
yang dilakukan oleh Ketua Umum GAFATAR bersama Walikota Depok, DANDIM 0508 dan
utusan KOREM 051/Wijayakarta. Selesai penutupan, seluruh peserta yang hadir
bersama-sama mengayunkan pacul untuk kembali mengolah lahan RRI, menandai
pembukaan program tersebut.